Cerita Sailendra 6 - Di Danau Kampus

Kampusku memang memiliki sebuah danau buatan. Disisi barat, utara dan selatan danau disedikan tempat hospotan. Kalau siang hari tempat itu memng sangat ramai. Banyak mahasiswa yang menggunakan fasilitas hospotan di sana. Habis selain pemandangan danu di sekitar danu dibuat lahan hijau pepohonan sehingga sangat sejuk diantara panasnya udara.

Berbeda saat malam hari disekitar danau kampusku sangat sepi. Selian banyak nyamuk, kebanyakan lampu di sekiar danau telah hilang dicuri sehingga suasanya sangt gelap. Tetapi bagi penggila fasilitas hospot seperti aku walu gelap aku bantu bawa lampu sendiri.

Malam itu aku memiliki janji dengan salah seorang gay yang baru aku kenal. Dia alumni kampusku yang bekerja di salah satu bank swasta sebut saja X. Sekiatar pukul 10 malam kita bertemu di selatan danau. Hanya di selatan danau saja yang masih ada penerangannya karena di tempat hospotan di san tidak di sediakan colokan.

Saat ketemu ya lumayan lah wajahnya dan dia juga merasa cukup dengan wajhku. Sepeda motor kami taruh di tempat sepeda motor. Sedangkan kami berdua berjalan ke timur di balik sebuah gedung. Di tempat itu tidak ada cctv, gelap tetapi bersih dan berlantai. Disanalah kami berdua bercinta malam itu.

Namanya di luar ruangan kami ya harus cepat menyelesaikannya. Tidak seperti di kamar yang masih bisa bermesaraan. Setalah buka baju dan celana (jika aku main di situ aku masih berani 100% bugil) kami berdua berciuman dan langsung saling mengulum penis. tidak berani mencium anggota tubuh yang lain soalnya sudah diberi autan.  Kemudian dilanjutkan analsex dengan berbagai gaya mulai berdiri, dogy hingga gaya laba-laba secara brgantian.

Saat mulai merasakan kenikmatan tiba-tiba terdengar suara langkah kaki. Deg... jatung kami berdetak. Tanpa berkata apa-apa aku dan X langsung memungut baju kami. X berlari ke utara banguan yang menghadap danau sedangkan aku, Ku beranikan diri dari balik tembok melihat siapa yang datang.

Ternyata benar ada laki-laki (bukan satpam) yang datang. Kuamati dari balik tembok dia semakin dekat. Clingukan lihat kanan kiri melihat keadaan. Dia semakin dekat tetapi aku masih dalam posisiku hingga dia berhenti sekitar 10 meter dari tempatku (gedungnya 40 meteran).

Sepertinya dia tidak melihatku karena di belakangku meng sangat gelap tidak ada penerangan. Sedangkan aku melihatnya karena dia menggunakan penerangan HP.

Kulihat dia mengelurakan penisnya lalu jongkok di sana. Apa yang terjadi.... dia ternyata kencing sambil jongkok. Jangan-jangan dia gay. Tapi aku tidak mau tahu saat itu. Hingga dia menyelesaikan sahwatnya.


Setelah pengganggu pergi aku dan X meneruskan kegiatan kami lagi. Sayangnya X sudah berpakaian lengkap setalah pengganggu itu pergi. Mau tak mau kami meneruskan hanya dnegan bermain oral saja.

Cerita Sailendra 5 - Berempat di Gunung

Sex di gunung terahir kali aku lakukan saat masih di bangku kuliah. Dulu pengguna facebook belum sebnyak ini dan teman gayku hanya 5-6an orang. Salah satunya Ramadan dan Bagus.

di SMA aku masuk dalam beberapa organisasi salah satunya Pecinta alam. Jadi wajar aku suka naik turun gunung. Langganan kami saat SMA masih gunung yang ada di kota kami. Dari sana kita bisa melihat kota lebih indah.

Karena aku cukup sering kesan bersama sehingga suatu waktu aku kesan hanya untuk bermain sex. Yang aku ceritakan ini saat bersama temanku Ramadan menjelang ujian nasional sekolah.

Tak banya yang kami bawa hanya tas yang berisi jaket, roti, minum, rokok dan korek serta senter. Kami bernagkat jam 3 sore setelah tambahan pelajaran dari sekolah. Perjalanan sampai kaki gunung sekitar satu jam. Sepeda motor kami titipkan di rumah penduduk paling dekat. Kami mendaki setelah magrib.

Perjalanan menuju puncak tidak lama hanya 1,5 jam an. Maklum gunungnya tak terlalu tinggi. Sekitar gunung dikelilingi pohon pinus. Aroma daun pinus kering selalu membuatku bergairah.

Tak banyak basa basi sebelum puncakpun kami sudah berciuman mesra. Di bawah batu besar dekat dengan puncak kami mulai melepas baju satu persatu. Aku tahu jarang ada yang naik ke puncak saat hari biasa. Jadi aman-aman saja.

Awalnya aku dulu yang jadi bot karena aku yang mengajak. Tetapi sebelum sampai klimak ganti Ramadan yang jadi bot. Hingga tiba-tiba ada suara langkah disertai gremicik lonceng.

Tentulah kami berdua segera berkemas dan memakai pakian. Kondom dipenisku saja belum sempat aku lepas penisnya sudah masuk kedalam CD. Lalu segera aku dna ramadan loncat menuju atas sambil melihat siapa yang datang.

Ternyata ada bapak yang mengembala 3 ekor sapi. Memang di sekiat sini banyak leguminase untuk pakan sapi di saat musim kemarau seperti ini.  Aku dan Ramadan hanya berjalan sambil menunduk ke penggala sapi sebagai tanda menghormati. Kemudian dibalas oleh bapak pengembala sapi tersebut.

“habis kecicing di sana?” kata bapak itu mengagetkan kami.

“iya pak, kebelet” palasku singkat.

“sudah di basuh apa belum tadi? Sini kalu belum ini ada air.”

“sudah pak.” Sambil lari menjauh. Takut kalau bapak itu tadi telah tahu apa yang kita lakukan tadi. (maaf sebenarnya percakapan menggunakan bahasa jawa murni yang langsung aku terjemahkan kedalam bahasa indonesia).

Sampai di puncak memang tidak ada satu orang pun. Kami beruda bebas melakukan apa saja. Bahkan kegiatan sex telah terjadi setelah makan malam di puncak. Bahkan kami berbugil ria beberapa saat lamanya sambil menikmati rokok.

Menjelang pagi udara semakin dingin dan ahirnya kami mengenakan baju lagi dan sekarang ditambah jaket. kOndom bekas dan bungkusnya sengaja kami bakar malam itu. Lalu aku  dan Ramadan mengobrol panjang lebar berdua di sana.

Tanpa kami sadari dan kami duga bapak penggembala sapi itu naik kepuncak dan ikut mengobrol bersam kami. Untung kami saat itu sudah mengenakan pakaian lengkap. Kami dan bapak itu berbicara banyak sekali. Sebut saja namanya pak Sapi (lupa namanya). Pak sapi memberi banyak petuah kepada kami.

Dia menceritakan kisah seorang pasangan yang melakukan ML disana dan katanya sang laki-laki penisnya menjadi membesar dan ahirnya meledah. Sedangkan sang wanita ahirnya berbadan dua dan melahirkan anak yang menakutkan. Intinya dia mengetahui apa yang kami lakukan dan melarang kami melakukannya lagi. Dongeng hanya akan menjadi dongeng. Nyatanya aku dan ramadan sampai sekarang masih hidup.

Setalah kejadian itu aku masih beberapa kali datang kesana. Bahkan aku pernah main ber empat disana dengan beberpa teman kuliah. Nyatanya kami baik-baik saja.

Kami turun ke kampung sekitar jam empat bersama pak sapi juga. Sampai di rumah penduduk terdekat pas imsak subuh. Pak sapi menyurh kami mandi besar dulu dirumahnya kemudian sholat subuh di rumahnya. Kami ikuti saja apa katanya saat itu. Lalu kami berdua pulang kerumah dan bersekolah.



Langsung saja tanpa aku ceritakan seting tempat. Kejadian itu setelah ujian nasional. Aku dan ramdan tidak perlu belajar lagi karena kami sudah di terima di Universitas ternama. Saat itu aku dna ramadan mengajak Bagus dan teman gay kami yang bernama Upin (nama samaran).

Upin ini orangnya gundul, tinggi tapi kerempeng. Kami kenal dari agus. Intinya malam itu aku berhasil pinjam tenda kepada teman. Jadi kami bisa bermain sepuas hati. Jarang jarang lo bisa bermain ber empat. Biasanya bertiga saja sudah cukup.

Awalnya aku dipasangkan dengan Upin. Upin minta jadi top dan aku jadi bot. Karena gelap ga pakai penernagan sama sekali aku sama sekali ga tahu tubuh upin ini. Saat penetralisir ya biasa-biasa saja lalu saat jari tengahnya upin dimasukkan pantatku rasanya geli-geli bagai mana... jari-jarinya ada bulu-bulunya jadinya menimbulkan sensai-sensai. Jelas aku terangsang berat saat aku mau mengocok penisku oleh si upin ini dilarang, sebelum memegang penisku tangnku selalu di pukulnya.

Jelas saja tidak adil, aku tidak bisa menikmati sensasi yang lebih. Agak marah waktu itu, aku menganggap si upin ini keetrlaluan. Tetapi sensasi di anusku malah menjadi-jadi saat tanggannya di putar-putar. Merinding disko sampai keubun-ubun nikmatnya. Sampai-sampai aku tak memperhatikan apa yang dilakukan Ramadna dan agus di sampingku. Tataku hanya terpejam menikamati anusku, sensistif sekali rasanya penisku malam itu.

Walau nikmat tiada tara tapi karena penisku tidak ada yang menyentuh makan tak kunjung berhenti nikmatnya. Menjadikan peisku sakit menahan tegangan tinggi, karna ga tahannya si upin aku tampar beberapa kali. Habisnya penisku tidak di jamah sama sekali. Cuma pantat dan peunting dan bibir saja yang dijamahnya.

Hingga ahirnya aku di suruh berbaring bukan nungging. Saat mau berbaring itu aku sempat memegang penisku sebentar, rasanya nikmat, tapi sayang si upin ini menarik tangnku dan kedua tangannya memegang kedua tanganku.

Aku tahu posisi berbaring itu agak susah dilakukan tetapi si upin ini menginginkannya. Berlahan-lahan penis upin masuk dan aku baru tahu kenapa, penis si upin ini melengkung seperti pisang ternyata. Menimbukna rasa gesekan sensasi di anus terasa berbeda. Melayang-layang lagi ahirnya. Karena waktu itu yang aku tahu hanya bentuk penis yang lurus.

Berkali-kali aku menikmati sensasi dari si upin ini. Penisku tanpa sengaja ahirnya meluntahkan lahar di tikar karena kenikmatan dan gesekan penis dengan tikar. Sangt nikmat.

Hingga ahirnya si upin juga mengelurakan kenikmatannya. Saat dia minta ganti posisi aku bilang, aku tidak sanggup. Mau bagai mana lagi penisku sudah menyembur keluar.

Ronde kedua terjadi setalah makan roti bersama. Ronde kedua aku dipasangkan dengan Ramadan, karena sudah bisa ya terasa tidak apa-apa. Malah kami tidak melakukan apa-apa dalam keadaan telanjang, kami berdua hanya mengobrol sambil melihat bagus dan Upin, karena Baguslah yang sebenarnya masih terangsang malam itu.

Menjelang pagi aku kebelit kencing aku bangunkan orang yang disampingku yang ternyata si upin ini. Kuajak dia kencing agak jauh dari tenda agar tenda tidak pesing. Bukannya tidur lagi, setalh kencing si upin ngajak main lagi di luar tenda.

Ahirnya bukan aku saja yang main tetapi semua ikut main. Kami berempat bergantian jadi top. sistemnya saat itu satu top tiga bot. Jadi siap yang jadi top harus bergantian memasukkan lubangnya ke tiga bot. Dimulai dari aku, Bagus kemudian Ramadan dan kemudian si Upin.

Sepertinya saat si upin jadi top sudah pagi karena aku mendengar azan subuh. Bukan aku saja yang menikmati sensai si upin ini tetapi semunya. Penisnya masuk ke pantan Ramadan,tangan kanannya ke aku dan tangan kirinya ke Bagus. Walau aku mendapat tangan aku akui aku menikmatinya dan Baguspun sepertinya juga. Nyatana kita bertiga ngaceng lagi.

Baru jam 8 kita turun ke bawah. Bukan untuk pulang hanya sekedar mandi dan pup saja. Setelah itu naik lagi menikmati indahnya hari. Besoknya kita baru pulang. Malamnya kami tidak main sex lagi. Habis ada beberapa anak juga yang ikut kemping. Tapi tengah malam tangan si upin meraja lela ke pantat kami hahha...


Oh iiya si upin ini sebenarnya Cuma pedagang sayur keliling


Cerita Sailendra 4 - Sex di Gorong-Gorong

Biasanya aku sering hospotan di blakang lab. Kimia pusat di kampus. Saat dini hari biasanya memang di sana sangt sepi. diseblah selatan tempat hospotan terdapat gorong-gorong yang cukup besar. Seperti saat musim kemaru seperti ini tanahnya sangat kering tanpa ada air.

Malam itu aku chatingan dengan bebrapa teman Fb dan ahirnya ada yang mau aku ajak ML di kampus. Sebut saja dia X, aku sudah mengenal X kok. Dia teman gay ku. Jam 2 pagi dia datang ketempatku hospotan itu lalu aku ajak dia main di gorong-gorong itu yang berada di bawah jalan kampus di samping lap kimia pusat.

Dia hanya berani menurunkan celanya sedangkan aku berani melepaskan celanaku. Baju tetap kami kenakan. Tas yang berisi leptop aku taruh di bawah.  Aku keluarkan kondom dan aku mulai dengan menjilati pantatnya.

Awalnya tidak ada yang sepesial. Aku jadi top dan dia memang bot sejati. Goyanganku membuat X kenikmatan. Penisnya tanpa aku kocok berdiri sempurna dalam kegelapan. Kututup mulutnya untuk mengurangi sura erangnnya.

Hingga tiba tiba... currr.... dari atas ada air yang sedikit berbau alkohol (aku snagt hafal bau alkohol). Aku dan X kaget dan X ku tarik semakin dalam ke dalam gorong-gorong. Lalu cur.... kedua, ketiga dan ke empat yang berbaris berbau alkohol.

Aku yakin ini pasti ulah pemabuk yang ada di kampusku. Aku beranikan diri keluar dari gorong-gorang kearah pancuran kencing itu tanpa celana. Sedangkan X masih ada di dalam.  Semaik dekat semakin tercium bau minuman keras. Ternyata benar dugaanku ada empat pemuda yang mengeluarkan penisnya kedalam gorong-gorong yang tak tertutup.

Aku yang di bawahnya tiba-tiba keluar dri gorong-gorong dan berteriak “Howe...!!!”. bukan aku yang kaget, tetapi mereka. Kencingnya jadi tak beraturan dan mereka berusaha membalik badan walupun kencing mereka belum selesai sehingga kencingnya mengnai teman disampingnya.

“maaf mas, maaf mas. Ga tahan” suara dari salah satu mereka tetapi aku tak tahu yang sebelah mana.

Hingga salah satu dari mereka membalik dan melihatku. Aku tempelakn jari telunjukku ke bibir dan kususrakan “Sttt....” sambil aku peragakan gaya ML. Lalu temannya yang lain juga melihatku dan mereka hanya mengngguk dan mengasih jempol.

Setelah kejadian itu aku kembali ke X. Aku teruskan ML dan aku tak mendengar kepergian keempat orang itu. Setelah selesai ML kami keluar ke arah berlawan kencing-kencing itu (habis jijik). Kita keluar sudah dan berada di pascasarjana.

Kami harus kembali ke tempat sepeda motor kami berjalan kaki.
Disamping tempat sepeda motor kami ternyata keempat pemuda itu mabuk dan tidur-tiduran. Aku tahu orang mabuk itu seperti apa. Jadi kuberanikan diri menggandeng X yang ketakutan dan dengan sampai di depan mereka.

Mereka kaget ternyata kami homo. Merek hanya bilang “homo ya homo ya...”. ku balas saja “iya”. Lalu aku plorotkan celanaku dan kutunjukkan penisku “hayo besaran mana penisku dan penis kalian?” mereka hanya tertawa terbahak-bahak.


X pulang duluan dan aku mengobrol dengan pemabuk2 itu. Itung itung bonus lumayan bisa pegang penis mereka. Walupun tanpa ML dengan mereka.

Cerita Sailendra 3 - Aku, Bagus dan Ramadan

Cintaku dengan bagus ternyata ada yang mencemburuinya. Yaitu Ramadan. Semenjak aku melakukan sodomi dengan Bagus aku memang menjadi jarang bermain oral dengan ramadan. Dan jujur saat itu aku memang sedang tergila-gila dengan bagus.

Hingga suatu malam Ramandan mengajakku keluar melihat bulan purnama di tengah sawah. Disanalah dia menceritakan hasrat bercintanya denganku. Karena saat itu aku sedang tidak tertarik denggannya aku menolaknya. Tetapi dia terus memohon dan memohon.

Hingga aku menawarkan agar dia mau aku sodomi sebagi saratnya. Awalnya dia menolak dan ahirnya dia menerimanya. Dibawah bulan purnama ditengah sawah Ramandan menagis nagis kesakitan. Sayang hanya katak yang mendengarnya dan akupun puas menikmatinya.

Setalah malam itu ramadan malah menjahuiku tetapi aku biarkan saja. aku saat itu masih memiliki bagus yang lebih dewasa dan penisnya lebih indah dari pada milik Ramadan. Tak begitu ingat berapa lama kami jauhan hingga suatu hari di rumah Bagus aku malihat Ramadan juga. Bagaspun mengajak aku dan Ramadan bercinta siang itu. Seperti layaknya bercinta bertiga itulah yang kami lakukan.

Pokoknya setalah hari itu bagas mengingtkan kalu sex seperti ini hanya untuk kepusan saja bukan untuk mencari cinta. Mungkin karena itu hingga sekarang akutak pernah meiliki Bf. Dan malah menikmati freesex dengan saipapun. Malah aku menjadi semakin liar dari waktu kewaktu.

Selama duduk di bangku SMA aku sudah pernah ML dengan 4 orang selain Bagus dan Ramadan. Padahal kotaku itu tidak besar seperti solo dan jogja. Selain itu alat komunikasi yang ada juga masih Hp yang setandar. Facebook dan internet baru aku punya saat masuk bangku kuliah. Tetapi aku sudah berpetulang cinta.

Cinta Pertama Dengan Seorang Polisi

Saya ingin mengirimkan cerita sahabat saya bersama seorang polisi . Kejadian ini benar benar terjadi,, beberapa nama dan lokasi saya samarkan.

Perkenalkan nama Aku Rizki , berat 58kg tinggi 167. Perawakan ku biasa aja . Muka sih alhamdullilah yah ha.. ha.. banyak yang bilang manis + keren hi.. hi…

Aku gay sejak kelas 1 smp, Penyebabnya ulah temen ku yang suka nempelin penisnya di pantat ku, Apa bila aku sedang menungu ketika mengerjakan tugas disekolah. Maklum soalnya orang bilang pantat ku semok, pada kenyal katanya he.. he..  Akibatnya aku ketagihan deh digituin temen ku si Cevi,, tapi aku berontak apabila dia nempelin penisnya, padahalkan aku pengeeen banget. Aku sekolah di SMP favorit di kabupaten Galendo bagian Utara yang ada di jawa barat. Aku sekarang masih kelas 3 SMP yang mau menghadapi Ujian Nasional.

Aku mau cerita setahun lalu Tepatnya saat musim hujan kaka kelas ku yang pengayaan (pemantapan materi menjelang UN) di sekolah. Hari itu kira kira bulan Maret 2012 hujan gedeeee banget. Apesnya aku di sekolah sendiri, cuma sama guru piket + penjaga. aku emang dikenal cowo aktif di sekolahan. Waktu itu jam 5 sore, Aku abis nanyain soal kegiatan sekolah menjelang akhir tahun sama guru tersayang ku Pak Ghan , dia guru TIK umurnya kira-kira 38 tahun punya anak 2 orang, rambut plontos seksi deh, apalagi waktu dulu main futsal bareng  si pak guru ga pake baju cuma di kolor doang . Otomatis itu badan nya yang gemuk atletis ( gemuk tapi atletis gimana tuh haha pokonya berisi ) bulu yang dari selangkangan ampe dada keliatan tipis Aaaaaaaah…  tidak konsen deh tuh main bolanya. Soalnya yang di bawah udah tegangan tinggi .

Nah sore itu aku nunggu ujan reda di gerbang sekolah. Hmmmm.. mana dingin terus lapar lagi. Mau maksain takut sakit, kan lagi gencar-gencarnya gitu ulangan, praktek, sama UKK . Udah setengah jam aku nunggu sama motor matic vario ku. Si pak ghani juga nawarin nganter sama mobilnya tapi kan aku bawa motor .
Tuh kan nyesel aku bawa motor ..
Tiba tiba turun seorang cowok dari bis Budiman.  Gila ganteng nya, Tinggi badannya berisi, mirip Deny Sumargo si pebasket sexi itun lo ..

Dia pun langsung lari ke gerbang sekolah tempat aku nunggu hujan reda. Dia bawa tas ransel besar sama satu kantong yang besar pula . Kayak nya mau pulang kampung .
Ko Aku jadi grogi gini nih liat si ganteng . Dia pun celingak celinguk nyari taksi kayanya. Yah… mana ada taksi disini. Bego lo haha!

Ojeg juga tidak ada . Dia pun jalan kearah ku..
“eh maaf dek ,, kalo mau ke alamat ini dimana yah ?” kata si ganteng sambil ngeliatin alamat yg ada di BB nya .
” Mmmmm ,, eh , ii ni ,, di dekat SPBU bang ” aaaaa gila, aku gugup,  Mati deh !
“hmmm,,, jauh Tidak?..” Tanyanya lagi
“5km lah dari sini” kata ku
“hmm kalo disini ojeg sudah tidak ada ya?”
“udah ujan bang ,, jadi pada pulang”
“mmm,.. tidak ada angkutan lain yah dek?”
“kaya nya tidak deh , harus nunggu hujan reda , sampi tukang ojeg nya dateng bang”
“hmm iya deh , makasih yah dek , ngmong2 kamu pake baju sekolah , ko belum pulang?”

“ehhh, ini abis ada tambahan bang , mau maksain takut sakit , kan bentar lg ada ujian kenaikan kelas ”

“oh , iya deh”

nah kan gw udah lancar ngomong sama dia ..

Udah itu kita pun saling diam.. Hmmmm ngomong dong bang ,, kangen sama suaranya yang merduu .
Pas maghrib ujan reda,, yeee. Aku pun pamit mau pulang ,, terpaksa deh harus pisah sama pangeran ku .
udah menstarter motor pas mau jalan eh,, dia nyetop ku.
“eh dek,, bisa anterin ga ke alamat tadi , soalnya ojeg kan tdk ada Abang ongkosin deh” pinta dia

Dalam hati “tidak dibayar juga aku ikhlasss”
“hmmm ayo bang, sekalian juga saya mau beli bensin , tapi tidak usah di ongkosin , kaya ojeg aja . Haha ”
” iya deh ,, yo mumpung reda , ini tas boleh kan disimpen di depan?”
“boleh lah bang”
terus dia naik motor aku sambil nyimpen tuh tas gede .. Udah itu dia pegangan di pinggan aku .. Kakinya juga nempel di paha ku, berasa lagi di peluk dia nih . Gimana jika aku sama dia ngedetht ahhh ga mungkin banget kayanya.. Pokonya kaya disengat lebah deh . Angeeet haha.

Ketika di belokan ke rumah dia hujan turun lagi, yah aku keujanan sama dia .
Untung cepet sampai ke alamat dia .
“dek turun dulu ayo nanti sakit kalo maksa hujanan”
dia pegang tuh tangan ku, aku pun ikut ke dalem, gila tangan kekar itu pegang tangan ku.

“hmm maaf ya dek kamu jadi kejebak ujan lagi disini”
“iya bang tidak apa-apa udah harusnya gini kali”
“iya,, kamu masuk aja yu ke kontrakan abang, tapi tunggu dulu ya abang mau ambil kuncinya di pemilik kontrakan ini”

Diapun pergi ke rumah induk yang sepertinya punya pemilik kontrakan ini . Udah bincang-bincang sedikit diapun kembli ke hadapan ku .

” yuk dek masuk”
“iya bang”

wah kontrakannya rapih banget. Tapi ko banyak foto polisi, tapi bukan dia.
“eh bang , ini kontrakan siapa sih?”
“ini punya temen abang dek, dia pindah tugas ke Semarang , jadi yah dikasih aja ke abang , soalnya kita sodara,, eh nama kamu siapa? Dari tadi belum kenalan . Hehe ”
dia senyum. Manis banget, Gigi nya rapih putih.

“saya Rizki bang , abang sendiri ?”

“abang namanya Andri , pindahan dari Tangerang , abang sekarang kerja di Polres dek ”

ohhh jadi dia polisi toh ,, pantes aja tubuhnya kekar , tapi bagusan jadi model deh, kan mukanya seksi gitu haha .

“oh iya bang”
“abang beres2 dulu yah ,, kamu mau nunggu disini ? Nonton tv ”
“mau ke toilet aja bang , dimana ya?”

“oh ayo deh , abang jug abaru tau tempat ini ”
toilet nya ada di dapur, Gede juga kontrakan ini, satu kamar, ruang keluarga yang dipisah tembok sama dapur.
“hmm tuh dek, pinggir kulkas”
“iya makasih bang”

masuk deh aku ke toilet , udah tidak tahan antara pengen kencing sama ngeluarin sperma nih. Haha…
wah pas dikeluarin si penis ku sudah ngaceng ful 14cm ..
Mau di kocok takut kelamaan nati aja deh dirumah sambil bayangin bang andri lagi ngentotin aku haha..
Bruuuuy , udah aku siram.
Diluar hujan masih deras .. aku juga udah solat, dia yang jadi imam . Kalian tau lah pas lagi rukuk atau sujud aku liatin terus pantat nya yang semok . Otomatis kan aku solatnya tidak khusu haha… Tapi aku anggep aja udah.
di tv plasma ini tidak ada acara yang rame , cuma acara talkshow di stasiun televisi.
Aku juga sudah hubungi orang rumah kalo aku kejebak ujan di rumah temen .
Si pak polisi lagi mandi.. ku bayangkan aja gimana lekuk tubuh dan pistol punyaan dia haha ..
Adzan isya juga udah kedengeran tapi ini ujan masih awet aja .. Bete juga sih aku harus nunggu, tapi syukur banget kan sambil nunggu sambil ngobrol sama si abang. Dia pake training item + kaos polo belang ..
Hmm ternyata umur dia baru 26, asalnya sih dari bandung , tapi lama di tangerang banten katanya.
Perlu aku kasih tau juga kalo dia udah 2thn ‘JOMBLO’
masa sih ?
Orang ganteng + baik gitu masa tidak ada yang mau,, atau jangan-jangan dia sama kaya aku haha .. Ga mungkinlah diakan manly banget ..
Gimana rasanya cowok kaya dia jomblo 2thn ,, kalo lagi horny pasti dia nyewa lonte atau main sabun. Huh..
Nih aku kasih pantat aku aja … Masih perawan ko bang haha .

Nah yee jam setengah 8, hujan reda. Aku siap-siap mau pulang. Dia juga bilang trima kasih ke aku, dan minta pin bbm aku buat kontekan , soalnya dia belum tau daerah disini.
“kamu janji ya dek , nanti minggu maen kesini , nanti kita jalan-jalan. Biar abang yg neraktir okeh?”

“oke bang ,,, nanti invite ya bbm ade ”
“sipppp de” ucap dia sambil nepuk pundak ku..
Serasa punya abang beneran aja nih.

Di rumah aku udah nuntasin ngocok haha.. Gila deh pokonya,, ampe 7x CROT..

Jam 9 bbm ku bunyi.. Eh ternyata dari si abang andri . Dia invite aku. Langsung deh ku accept aja.
Kitapun bbman ngebahas daerah ini + kehidupan masing2 .
Briptu Andri Aryanto
iya de, yang nyenyak ya tidurnya
Rizki Dandi SG (nama kontak bbm ku , Rizki Dandi Sudrajat nama asli ku, kalo G itu aku maksudin buat Gay haha)
oke bang .. Abang juga yah ,, mimpi indah .. Hihi
Briptu Andri Aryanto
iya , moga mimpiin kamu haha
.
Sumpah deh bikin jantung ku melayang haha
Rizki Dandi SG
haha bisa aja bang .. Udah ah BYE ! Haha
Briptu Andri Aryanto
Bye juga ade maniskuu . Haha
ah tidak tau deh rasanya, aku yakin dia pasti bercanda . Diakan udah ahlinya jail ..

Minggu pagi ini aku udah siap-siap mau jalan-jalan sama bang andri . Rencananya kita mau nonton . aku mengenakan celana Kick Denim , kaos panjang warna item putih + sepatu casual .
Sudah ganteng kok. Aku ngomong sendiri di depan cermin. Haha..

Pas aku dateng ke kontrakannya, dia lagi manasin motor CBR merah .
“wah bang motor dari mana nih?”
“kemarin dikirim sama si papih ,, hehe kesananya naik ini aja yah ?” tawar bang andri .
Lah pasti aku mau dong , soalnya kan itu jok motor sempit ,, jadi aku bisa meluk dia saat lagi kenceng.
“iya bang hehe , motornya disimpen di dalem yah ?”
“iya ,, gih ” kata dia sambil senyum ke aku.
Diiih aku jadi tambah GR aja .. Dijalan dia nyuruh aku meluk dia.. Ya ku peluk saja.. hangat.. yg dibawah juga ngaceng .. Hehe
Pas nyampe di mall kita langsung naik ke lantai atas dan pesen tiket . Kita nonto film The Robots .

Eh pas di dalem dia ngerangkul aku ke tempat duduk di barisan ke 5 dari belakang . Kenapa tidak di ujung sih bang , kan bisa pegang2 haha..
Film ini ternyata menceritakan tentang robot yang membunuh para kawanan teroris . Wah banyak darah deh di film nya .
Aku tidak ceritain semuanya, pokoknya dia itu perhatian banget dengan ku..
Jam 20.00 aku nyampe di kontrakan dia . aku sudah siap-siap langsung pulang , tapi dia nawarin aku buat nginep .
Yah ko tidak kemarin malem minggu aja ngajaknya . Kan besok sekolah .
“hmmm, besok sekolah bang, lain kali aja yah”
“iya deh, tapi janji yah mau nginep, abang juga besok udah mulai kerja di polres . Doain ya dek”
“iya bang”

udah sebulan aku kenal sama bang Andri . Dia libur cuma hari Sabtu sama Kamis saja .. aku makin curiga aja sama dia .. Soalnya dia suka meluk+ngeliatin aku jika lagi main di kontrakannya .
Alesannya sih , kangen sama adiknya yang masih kelas 1smp .
Emang enak sih , tapi aku kan tidak bisa nyesuain diri aku. soalnya pisang ku suka berdiri .. Haha
terus tiap hari dia juga suka bbm atau nelpon aku, nanya udah makan lah mandi lah belajar dll . Perhatiaaaaan banget deh .
nah pas malem minggu itu aku nginep dirumahnya .
Dia cuma pake celana pendek , dan kaos putih tipis . Itu puting susunya nyetak banget . Merah seksi .. Huaaaaah pengen ngocok deh .

Kita ngobrol segala macem ampe ke hal intim segala .
“eh dek kamu belum punya cewek yah ?”
tanya bang andri
“belum bang hehe ”

“kenapa ? Kamu kan ganteng, masa ga ada yang mw sama km”

“ye suka-suak ade dong mau pacaran atau ngga,, abang juga jomblo hehe” ucap ku sambil ngejulurin lidah .

“iya yah .. Kalo abang jomblo kamu jomblo kita jadian yu dek hahaha”
DEG ,, ini bercanda atau beneran sih bang ,, ahhh dilema aku!

“haha gila lo bang”

Tiba-tiba si bang Andri pegan kedua tangan ku.
“serius dek,, abang suka sama kamu,, abang tidak bercanda .. ”

Rasaaaanya seperti di bom nuklir isi cinta deh tubuh ku. Jawab gimana ini gimanaaaa ?

“HAH? Jadi abang gay?”

“iya dek,, kamu gay juga kan?..  Abang sering liat kamu suka ngintip2 selangkangan abang, terus kalo abang peluk kamu,, penis kamu juga berdiri”

ahhh gawat,  jadi dia tau kalo aku suka ngaceng kalo deket dia .. Arrrrrghhhh gawat !

“nggg nggga kok bang”

“udah deh dek.. Abang sayang sama kamu, abang pengen ngejagain kamu,, kamu bikin hari-hari abang lebih ceria dek blablabla ”

dia bicara segala macem .. Panjang pokonya ..

Tiba-tiba di nyium bibir ku..
Bibirnya yang tipis memagut bibir ku,, aku diam sediam diamnya .
Lidah dia nyoba masuk ke mulut ku.
First Kiss aku lakuin sama cowok ganteng kaya dia ,,, ahhh amazing !

Akupun percaya kalo dia gay .. Terus ku coba ngimbangin ciuman dia di mulut ku.. Lidah kita saling sedot menyedot.
Ludah ku aja di telan .. Aku juga nelan ludah dia .. Oh pangeran .. Terusssss sedot
..
Slurppp shsshhs ahh slrruppshhh .
Briptu ini pegang kepala ku, berusaha agar aku tidak meelepaskan ciuman nya.. Tangan aku juga peluk pinggang dia,, sambil sesekali aku masukin ke pantan dia. Posisi ku telentang di sofa , sedangkan dia jongkok di atas ku. Bisa dibayangin yah nikmatnya polisi manly ini . Seluruh isi mulut ku di sapu lidahnya,, begitupun mulut dia dengan ku,, walaupun aku tidak memiliki pengalaman soal kissing gini, tapi aku sering lihat bagai mana cara kissing di film-film bokep.

Slruuupssh ahhhhshh ah slurppsh ..
Sudah lebih dari 20 menit kita kissing .. Aku masih tidak nyangka banget kalo dia gay. soalnya tubuh dia yang macho tidak nampak gaynya.
Aku sudahin acara kissing,, bukan karena tidak mau . Tapi aku pegal Haha
dia sempat cemberut,, lalu kami saling menatap satu sama lain tanpa bicara apapun .
Si abang polisi pun senyum kepada ku.

“kamu hebat dek,, bibir kamu manis hangat” puji dia

“mmmm,, iya abang juga”

“kamu mau kan jadi BF abang ??”
tanya dia sambil ngelus rambut ku.

“mau bang” haha akhirnyaaa .. Mimpi ini jadi nyata ..
Aku tidak bisa bayangin hari-hari ku kedepan sama bang andri .

“kalo gitu kita ke kamar yu sayang?”

hah?… Ke kamar?.. Jangaaaan dong plisss bang aku belum siap untuk gituan

“mmmm, tapi ade belum bisa buat itu bang”

“tenang sayang ,, abang janji gabakalan ngelakuin yg macem2”

“iyaaa ayo bang”

Aku digendong sama dia ke kamar . Mirip pengantin baru looo ..
Haha

“bang kenapa abang jadi gay ? Kan abang manly banget”
“yah kan harusnya gini , abang juga tidak kepikiran bakalan punya cowo, pas liat kamu abang sumpah jadi jatuh cinta dek”

“hmmmmm sama ade juga hihi”
cuppp lagi dia cium aku,, kali ini kita saling sedot menyedot lidah ..
Dia juga menurunkan bibirnya di leher ku.
“AHHHH SHHHH MMMHHSSS”
bang andri nyedot kuat kuat leher ku,, dan meninggalkan bekas cupang merah ..
Abis itu dia nyeritain kalo dia gay pas lulus sma. Dan segala macem tentang dunia seks dia..
Ternyata aku Cowok pertama dia .. Dia juga belum pernah ML atau pun kissing sama cowok kecuali aku..
Haha
ternyata kita sama-sama amatiran .

“dek kamu janji yah, gabakal ninggalin abang,, kita bakalan gini sampe tua”

aduuuh baru beberapa jam juga jadian udah bikin janji yang hmmmmmm merinding ..

“iya bang,, kita liat aja ntar”

“hmmmm , iya sayang ku ..”

malam itu kita tidur berdua,, dipeluk aku dari belakang sambil penisnya yang serasa kaya pisang ambon itu di adu aduin  kepantat ku..
Dan tangan dia masukin ke celana ku dan pegang penis ku sambil di kocoknya perlahan-lahan.

Sedangkan aku menikmati kocokan dan gesekan penisnya di belahan pantat ku, sampai akhirnya penis ku mengeluarkan sperma dan diapun mengeluarkan spermanya di pantat ku.

Sebelum kami benar-benar tertidur pulas kami segera membersihkan sperma tersebut di kamar mandi sambil saling menggosokan tubuh, kamipun larut kembali dalam gairah sex di dalam kamar mandi yang sempit tersebut dengan sejuta desahan birahi kenikmatan.

Aku mulai menjilati tubuhnya yang sexy dengan lekukan perut seperti binaraga, lalu aku berlutut sambil memandangi alat vitalnya yang panjang dan besar, dengan penuh keaykinan aku mulai menjilati kepala penisnya dan perlahan kumasukan seluruh penisnya kedalam mulut ku, pelan tapi pasti ku hisap penisnya dengan keluar masuknya penisnya di dalam mulut membuat dia semakin geram dengan nada desahan yang semakin cepat

“Ah…. Aah.. Aahh.. Aaahhhhhhh…. terus dek terus…”

Akupun semakin mempercepat gerakan mulut ku sambil meremas-remas pantatnya

“croot… croottt.. Aaaaahhhhh..” spermanyapun keluar di dalam mulut ku, tanpa pikir panjang ku telan spermanya yang hangat dan kental itu.

Kami kembali kekamar dan tertidur pulas karena sudah terlalu lelah dengan permainan sex yang baru pertama kali kami lakukan itu.

Sejak Saat itu sampai dengan sekarang kami tetap hidup rukun dan saling menyangi, hubungan sex kamipun semakin hot dan bervariasi.

I Love You Pak Yadi

Apa yang akan kau lakukan jika kau laki-laki dan jatuh cinta pada seorang laki-laki?

Begitu yang terjadi padaku selama bertahun-tahun. Dan lelaki itu tak lain adalah Pak Yadi, pria berumur 52 tahun, yang rumahnya hanya 30 meter di samping kanan rumahku.

Bagi sebagian orang, sosok Pak Yadi mungkin tidak terlalu menarik. Meski berkumis tebal dengan wajah yang sangat laki-laki, tetapi Pak Yadi bertubuh gendut dengan lengan dan perut yang besar. Tetapi bagiku, dialah laki-laki terseksi di dunia.

Aku selalu tergetar setiap kali melihat bulu tangannya, bibirnya, dadanya yang menyembul dari balik kemeja atau perutnya yang membulat itu. Aku telah mengenalnya sejak bertahun lalu dan selama itu pula aku memimpikan pria itu telentang, tanpa sehelai benang.

Beribu malam aku mencoba menemukan cara untuk menumpahkan hasrat ini, agar aku tak lagi hanya melayangkan birahiku dengan onani. Tetapi beribu malam pula aku kalah, tidak punya cukup keberanian.

Tetapi aku bersumpah akan melakukannya, ya aku harus melakukannya. Hingga semuanya terjadi begitu cepat, tak terduga dan luar biasa.

Di sebuah senja yang tidak terduga, di bawah kuyup oleh guyuran hujan. Aku tahu pasti, sore itu Pak Yadi sedang sendirian di rumah.

Tadi siang aku melihatnya mengantarkan istri dan anaknya.

“Ini, mengantar istri dan anak mau mengunjungi neneknya, mumpung libur sekolah,” katanya menjawab pertenyaanku, saat itu kami berpapasan jalan depan rumahku. Wow, inilah saatnya, pikirku. Entah kekuatan apa yang mendorongku, tiba-tiba saja aku sudah berada di teras depan rumahnya sore itu. Dari jendela aku lihat Pak Yadi membaca koran di kursi sofa ruang tamunya.

“Eh, Dik Aryo, mari masuk, biar nggak basah,” sambutnya begitu melihatku kuyup di teras.
“Oya, Pak, terima kasih, Pak,” kataku sembari melangkahkan kaki memasuki rumahnya yang asri.

Aku lalu duduk di sofa, berseberangan meja tempat Pak Yadi duduk. Dadaku berdegup kencang. Bagaimana tidak, pria yang paling aku impikan duduk hanya satu setengah meter di depanku, aku tidak kuasa menatap matanya.

“Wah, hujan kok nggak berhenti ya. Eh, kalau pingin minum ambil sendiri ya, soalnya ibu sedang pergi,” katanya ramah.

Kaos oblong putih dan sarung yang dia pakai membuat perutnya membulat, darahku terkesiap.

Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Aku harus melakukannya.

“Pak, sebenarnya saya kesini karena ada sesuatu yang penting. Tapi saya sungguh meminta pada Anda, apapun yang yang saya katakan, tolong jangan Bapak ceritakan pada siapapun,” kataku setengah gemetar.

Wajah Pak Yadi sontak menegang, kalimat yang barusan aku ucapkan jelas bukan kalimat biasa. Benaknya pasti dipenuhi seribu pertanyaan kini. Aku bisa melihatnya dari cara dia meletakkan koran.

Kini wajahnya tegak lurus di depanku. Keningnya berkerut, menampakkan seorang yang sedang berusaha keras menemukan sebuah jawaban atas rasa penasaran yang sedang menderanya.

Awalnya terbata aku menjelaskan. Aku katakan padanya, aku menyukainya sejak bertahun lalu, sejak nafsu seks mulai menjalari benakku. Aku membayangkannya setiap waktu dan bermimpi menciumi setiap inci kulit lelaki seksi itu. Ya, aku mencintainya, dengan cara yang dia tidak pernah tahu.

Wajahnya menampakkan kebingungan dan salah tingkah. Tetapi hal itu hanya beberapa menit saja berlangsung. Sebentar kemudian, wajah itu sudah kembali tenang dan sangat kebapakan, membuat gairahku merayap makin tinggi. Lalu aku dengar jawaban yang sungguh di luar dugaan.

“Hmm, sesungguhnya Bapak kaget dengan apa yang Dik Aryo ungkapkan. Tapi jangan kawatir, Bapak tidak akan memberi tahu siapapun. Sekarang, bolehkah Bapak tahu, apa yang ingin adik lakukan pada Bapak jika ternyata Bapak juga mau?” tuturnya tenang. Sejenak aku terpana, ini seperti mimpi. Lalu aku beranjak dari kursi, berjalan mendekati lelaki impianku. Pertama kali aku dekatkan wajahku ke depan wajahnya, begitu dekat. Kuusapkan telapak tanganku pada wajahnya. Bulu-bulu wajahnya dalam sentuhanku, langsung memicu nafsu dan kurasakan batang kemaluanku bangkit dengan cepat.
Aku cium kedua pipinya, ciuman panjang, sepanjang masa penantianku. Lalu aku kecup bibirnya.

Awalnya Pak Yadi masih agak grogi menanggapiku. Tapi lalu bibirnya memagut bibirku, kami berciuman. Kucium aroma rokok dari mulut laki-laki itu. Sambil berciuman, tanganku mengusap lengannya yang berbulu.

“Saya akan buka kaos Bapak, bolehkan?” kataku.
“Lakukan, Aryo, Bapak menikmatinya,” katanya.

Tangan gemuknya yang sedari tadi melingkari pinggangku mengendur lalu terangkat bersama kaosnya yang aku singkap. Sebelum benar-benar kaus itu terlepas, aku ciumi perut gendut Pak Yadi. Bulu-bulunya membentuk garis tegak lurus. Mm, kini aku benar-benar tak kuasa menahan hasrat seksku.

Aku lepas kaos putihnya. Aku tidak bisa menahan decak kagumku, tubuh laki-laki itu benar-benar seksi. Dadanya yang menonjol, perutnya yang membulat indah dan lengannya yang besar. Tetapi yang paling membangkitkan gairahku adalah ketika kaos itu aku singkap. Ketika lengannya terangkat, ketika kain lengannya tersingkap. Wow, aku lihat bulu ketiaknya, begitu lebat, panjang dan memburai indah memenuhi bidang lipatan ketiaknya yang lebar, membentuk pemandangan paling indah yang pernah aku lihat.

“Pak, apakah anda ingin tahu mimpi saya yang paling rahasia?” kataku, beberapa saat setelah kaosnya terlepas dari tubuhnya.

“Hey, katakan, Bapak tidak sabar ingin mendengarnya,” kata dia, matanya berbinar. Aku robohkan badannya ke belakang sehingga bersandar punggung sofa tempatnya duduk, setengah berbaring.

“Ini..,” ujarku. Kata-kataku tidak kuteruskan, aku memang ingin menjawab bukan dengan kata-kata. Melainkan aku angkat kedua lengannya yang besar.

Lalu aku daratkan hidungku di rimbunan ketiak kanannya. Ciuman yang panjang, sepanjang kerinduan yang menderaku. Aku rasakan bulu-bulu ketiak itu menempeli hidungku. Bau keringat laki-laki, membuat kontolku menjadi sangat keras.

“Ngghh.. Wow, nikmat sekali, Aryo,” lenguh lelaki pujaanku. Hidungku terus menciumi ketiak laki-laki itu, membauhi bau kelelakiannya. Sementara tangan kiriku mengusapi ketiak kanannya. Lenguhan Pak Yadi membuat kontolku semakin kencang berdiri.

Aku hujani ketiak itu ciuman, lalu aku jilati setiap helai rambutnya, membuat kedua ketiak laki-laki itu basah kuyub, benar-benar basah kuyub. Sesekali aku lancarkan gigitan kecil, jambakan lembut dengan bibirku. Dan pria seksiku melenguh, menggeliat menahan nikmat.

Lidahku terus bergerak, lengannya sebelah atas ketiak aku jilati. Kulitnya terasa hangat. Lalu lengan tangannya yang berbulu itu. Aku terduduk di atas lelaki gendutku. Kurasakan, sebuah batang keras terasa mengganjal di bawah pantatku. Hasrat laki-laki seksi ini telah terangkat kini.

Kukecup bibirnya, kami berpagutan sangat lama. Tangan Pak Yadi mengusap punggungku, pundakku, pantatku, dengan gemas penuh gairah. Nafas kami memburu. Sembari berpagutan, tangan laki-laki itu membuka kaosku, membuka celanaku, dalam waktu yang sangat cepat aku telanjang kini, duduk di pangkuan laki-laki seksi itu, berhadapan.

Bibir kami kami masih berpagutan. Aku goyangkan pantatku dan aku rasakan desir birahi menumpuk di otakku.

Aku turun dari pangkuan, aku lepas sarung Pak Yadi. Tangan orang itu mengelus rambutku. Celana dalam putih yang dipakainya sudah kulempar ke atas kursi. Dan kini, tubuh bulat itu telanjang bulat, menempel dengan kulitku, seperti mimpi yang kuhadirkan tiap malam.

Pada suatu malam kami melakukannya kembali, di sofa pak yadi sedang tertidur Aku elus dadanya, aku puntir putingnya, aku remas-remas puting itu hingga Pak Yadi meringis mehana nikmat. Sembari melakukan itu, aku ciumi perutnya, aku jilati seluruh permukaannya, tak tersisa. Jari-jariku cepat berpindah, meremas dadanya, lalu menelusup lipatan lengan mencari rimbunan bulu ketiak, merasakan hangatnya kempitan ketiak itu, lalu kutarik lagi, meremas putingnya, meremas pinggangnya, pinggulnya, perutnya, lengannya, lehernya dan oughh!

Aku benar-benar kesetanan, aku jamah seluruh tubuh laki-laki itu. Mulutku terus bergerak, berpindah dari perut ke bagian bawah, lidahku terus menyapu setiap pori kulitnya. Kini, wajahku menelungkupi pangkal pahanya, menjilati batang kontol di tengah rimbun jembut berbau khas laki-laki. Ohh, lebat jembutnya membuat kulit wajahku seperti dijilati. Batangnya besar, dan lidahku menjilatinya, naik lalu turun-naik-turun-naik-turun lagi. Kepala batang itu aku kecupi, aku jilati lalu aku masukkan ke dalam mulutku. Aku memasukkannya dalam-dalam, sedalam aku bisa, sembari membuat gerakan menyedot, wow, aku merasa terbang tinggi. Setiap sedotanku menciptakan hentakan, Pak Yadi menjerit pelan, mengerang, tubuhnya gemetar menahan birahi. Sembari bekerja di selangkangannya, kedua tanganku bergerilya, meremas dada, meremas perut, meremas pinggulnya yang gembul lehernya dan berkali-kali keluar masuk lipatan ketiaknya, merasakan hangat lipatan itu, merasakan rimbun rambut yang subur di dalamnya.

Suara lenguhan terus keluar dari mulut Pak Yadi. Tangannya bergerak, menggapai punggungku, mengusap-usap rambutku, meremas lenganku, menahan nikmat yang menjalari sekujur tubuhnya yang seksi.

“Pak, anda seksi sekali, sungguh seksi, sangat seksi, aku cinta Bapak,” kataku sembari mengecupi lehernya.

Aku duduk di atas batang kontolnya yang keras. Lalu aku pegang batang itu, kumasukkan ke lubang anusku. Lalu aku membuat gerakan naik turun, lembut, lembut lalu lebih kencang dan lebih kencang.

Batang kemaluannya seperti menebarkan racun kenikmatan, merasuki seluruh urat darahku, membuat benakku terbang melayang.

“Oh Aryo, ini nikmat sekali, kenapa tidak kau katakan sejak dulu?” kata Pak Yadi setengah mengerang. Nafasnya memburu, seperti juga aku.

“O, Bapak, saya impikan ini seumur hidup,” kataku. Sembari menggoyang pantat, aku daratkan ciumanku pada bibirnya, tanganku bergerak terus, mengusap seluruh badannya.

“Bapak tidak mau segera keluar, ayo, gantian,” katanya. Kuangkat pantatku. Tubuh besar Pak Yadi membalik, memberikan pantatnya untuk kontolku yang sudah sangat keras. Sebelum aku masuki pantat itu, aku ciumi dulu.

Aku tak tahan melihat seluruh bagian tubuhnya, aku ciumi pantatnya, aku jilati, terus bergerak ke atas, lalu punggungya, sementara kedua tanganku meremas perutnya, pinggangnya, dadanya dan menelusupi lipatan lengannya kembali mencari ketiak kesukaanku. Lalu aku mulai masukkan kontolku ke lubang itu. Pak Yadi memekik pendek.
“Ughh, uhh, terus, tak apa, terus saja,” katanya. Aku masukkan kontolku, pelan-pelan, lalu mulai menariknya, mengangkat batangku, lalu turun kembali, begitu berulang dan makin cepat. Nikmatnya sungguh sejuta, aku membuat gerakan maju-mundur, maju-munudr, kaluar-masuk-keluar masuk, sembari menggerayangi seluruh bagian tubuh laki-laki seksi ini. Ouuhh, luar biasa!

“Okey, sekarang gantian Bapak,” katanya lagi. Dia kembali duduk dan memangkuku. Aku langsung masukkan kontolnya ke lubang pantatku, dan menciuminya wajahnya sembari melakukan itu. Kami langsung membuat gerakan bergoyang.

“Oh, Aryo, nikmat sekali, nikmaat sekali,” kata mulut pria seksiku. Kontolnya keluar masuk anusku, dan mulutku menyapu seluruh permukaan wajahnya, lehernya dan memaguti bibirnya.

“Aryo, Bapak mau keluarr, ahh, mau keluarr,” katanya. Dan aku dekap erat tubuh laki-laki itu. Dia mengerang, setengah bergumam, tubuhnya menegang, menandakan bakal muncratnya puncak kenikmatan. Benar saja, sejurus kemudian erangannya memanjang, Pak Yadi mencapai puncak kenikmatan. Kedua lengannya mendekapku kuat.

“Arrhhrhh,” pekiknya. Aku segera menghujani wajahnya dengan ciuman, lehernya dan dadanya. Di saat yang sama air maninya menyemprot, membasahi pantatku.

Tidak menunggu waktu, aku angkat lengannya, aku telentangkan pria seksi itu. Aku membuat gerakan naik turun di atas perutnya. Tekanan perutnya yang gendut dan tubuhku membuat kontolku makin memuncak. Sembari membuat gerakan itu, jari-jari tanganku meremas kedua ketiaknya. Sesekali aku menciuminya, menjilati ketiak yang basah keringat itu, sungguh nikmat luar biasa.

Kini aku rasakan tubuhku menjadi ringan, dan seluruh tubuhku dirasuki perasaan nikmat tiada tara, air maniku hendak keluar, dan aku bakal mencapai puncaknya. Aku percepat gerakanku. Aku tekan lebih kuat kontolku. Ahh, akhirnya kontolku tak kuat lagi menahannya. Maniku muncrat ke perut dan dada Pak Yadi-ku.

“Aouhh, Paak, luar biasaa, woow!” seruku. Pak Yadi mengusapkan seluruh air maniku ke seluruh permukaan perut dan dadanya sendiri. Dia menciumiku berkali-kali, lalu kami berpagutan panjang, sangat lama.

“Aryo..,” katanya.

“Pak Yadi sayangku,” kataku, lalu bibir kami kembali bertemu.

Usai adegan penuh kenikmatan itu kami lalu mandi bersama. Aku menggosok seluruh permukaan tubuh Pak Yadi dengan sabun, sembari terus menciuminya. Aku benar-benar tak kuasa untuk tidak mencium dan menyentuh seluruh tubuh laki-laki itu. Bahkan meski aku baru saja mencapai klimak.

“Nanti malam tidur di sini saja, ya. Bapak akan berikan tubuh Bapak padamu, semuanya milikmu, setiap bagiannya,” katanya.

Setelah pulang sebentar, aku kembali ke rumah lelaki pujaanku. Kami bergulat penuh kenikmatan sepanjang malam hingga kelelahan. Aku terus menciumi tubuh laki-laki itu, bahkan ketika sudah lelap kecapaian. Pria yang begitu seksi, benar-benar seperti mimpi.